“WANITA” SURGA
ATAU NERAKA?
Oleh : T.N.
Kasmi
Sebelum
Baginda Rasul di utus, harkat, derajat dan martabat kaum wanita berada di level
yang sangat rendah sekali. Di kutib dari diary shahabiyah yang ditulis oleh Dr.
Thal’at Muhammad ‘Afifi Salim sedikitnya ada 25 rangkuman perlakuan keji
terhadap wanita di zaman jahilyah.
- Wanita merupakan faktor terbesar dan sumber berbagai krisis moral
- Wanita seperti pohon beracun yang luarnya memikat, tetapi mematikan jika dimakan
- Wanita laksana perangkap
- Wanita tercipta untuk menjerumuskan dan menggoda laki-laki
- Wanita dianggap budak
- Bisa dijadikan taruhan dalam judi yang dilakukan suaminya
- Jika suaminya mati, wanita yang merupakan istrinya akan dikubur hidup-hidup atau menjadi janda yang tidak boleh dinikahi
- Wanita senantiasa menjadi bahan penghinaan dan objek kekerasan
- Diperbudak di rumah keluarga suaminya (ketika suami telah meninggal), dan dijadikan babu bagi saudara-saudara suaminya
- Lebih memilih membakar diri daripada menghadapi perlakuan bejat keluarga suami dan saudara-saudaranya, sepeninggal suaminya
- Kaum wanita dilucuti semua hak-haknya (perdata, perundangan, moral, sosial, dan finansial)
- Berada dalam penguasaan keji suami dan anak-anaknya
- Dibolehkan dibunuh oleh suaminya dalam sejumlah kasus yang dituduhkan padanya
- Dianggap najis ketika datang bulan, dan semua yang disentuhnya menjadi najis dalam seketika, sehingga diasingkan sejauh-jauhnya
- Segala perbuatan amoral yang dilakukan oleh laki-laki, penyebabnya adalah kaum wanita
- Wanita dianggap sebagai penyebab berdosanya Nabi Adam ‘Alaihis salam
- Lebih baik jika dijauhi oleh semua laki-laki
- Siapa pun laki-laki yang bersama seorang wanita, maka dipastikan mereka akan melakukan perbuatan buruk
- Wanita adalah keburukan yang pasti,
- Wanita merupakan penyebab was-was dalam hati
- Wanita dianggap sebagai wabah penyakit yang disukai
- Wanita menjadi sumber bahaya bagi keluarga dan rumah tangga
- Dinisbatkan sebagai kekasih yang penggoda
- Wanita disamakan dengan petaka yang berhias indah
- Dianggap sebagai aib yang memalukan jika melahirkan anak wanita.(1)
Wahai kaum wanita, apakah
engkau bisa menikmati hidupmu jika engkau hidup di masa itu? Penulis yakin dari
99% kaum wanita yang hidup di zaman sekarang ini tidak mampu bertahan hidup
jika perlakuan terhadap mereka seperti yang telah dirangkumkan oleh Dr. Thal’at
Muhammad ‘Afifi Salim.
Kaum wanita harus memperbanyak
bersyukur kepada Allah dan bershalawat
kepada baginda Rasul Muhammad SAW. Mengapa demikian? Karena setelah beliau
lahir dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam maka kedudukan wanita sudah jelas di
dalam dunia. Lihatlah berapa mulianya para wanita dalam beberapa hadist Nabi
SAW berikut ini :
1.
Dari
Jarir bin Abdillah Al-Bajaily RadhiaAllahu ‘Anhu, berkata :
Aku
bertanya kepada Nabi SAW tentang pandangan spontan (tiba-tiba). Beliau
memerintahkan untuk memalingkan pandanganku (HR.Muslim dalam shahihnya 2159)
Hadits pertama ini
berhubungan dengan seorang wanita, kisah seorang sahabat yang melihat seorang
wanita dengan tiba-tiba. Rasul memerintahkan sahabatnya agar memalingkan
pandangan dikarenakan untuk memuliakan para wanita. Ketika seorang lelaki
memandang wanita dan tidak memalingkan pandangannya maka syahwatnya akan bergejolak
serta memandangi wanita dengan sebuah kehinaan.
2.
Dari
Mu’awiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi
SAW, lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku
datang kepadamu untuk mendapat pendapatmu. Rasulullah berkata : Apakah engkau
masih mempunyai Ibu? Jahimah berkata : Ya, masih. Rasul bersabda: hendaklah
engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua
telapak kakinya (al-Hadits berderajat hasan)
Hadist kedua ini
mengisahkan betapa mulianya seorang wanita di dalam Islam sampai-sampai
mulianya tersebut dapat mengesampingkan jihad. Ibu merupakan wanita yang telah
mengandung diri kita dan membesarkan kita dengan kasih saying yang tiada tara.
Sehingga Islam lebih mementingkan berbakti kepada Ibu yang merupakan seorang
wanita dibandingkan dengan berjihad dijalan Allah. Bahkan diakhir hadist Rasul
menyebutkan jika surga itu dibawah telapak kaki seorang wanita yaitu ibu kita.
Kedua hadist diatas
memberikan pernyataan yang jelas bahwa kedudukan wanita dalam Islam tidak boleh
dipandang sebelah mata. Rasulullah SAW telah banyak mengatur harkat, derajat
serta martabat para wanita, maka sudah sepatutnya para wanita harus menjaga kehormatan dirinya sendiri.
Fenomena di era zaman
modern ini, tampaknya sebagian wanita melupakan jasa Rasulullah dalam memperjuangkan
hak-hak para wanita. Apa yang telah digariskan dan dibatasi oleh ajaran-ajaran
Islam untuk menjaga kehormatan dan kemulian tidak dihiraukan lagi, bahkan para
wanita sendirilah yang membuat mereka tidak berharga dan bernilai di mata dunia.
Beberapa batasan yang telah digariskan dalam syar’i untuk kemulian wanita :
“Sesungguhnya
wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh
syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah
ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah; Shahih).
Ketika seorang wanita berada diluar rumah maka
terdapat banyak fitnah untuk mereka. hadist ini tidak melarang wanita untuk
keluar dari rumahnya akan tetapi sebagai isi hadist ini adalah sebagai perbandingan
antara menimbulkan maksiat dan tidak, Hadist ini bukan dalam konteks melarang.
Hadist ini merupakan batasan terhadap wanita yang di anjurkan untuk menjaga
dirinya dari kehormatan dirinya.
Wanita-wanita yang merubah dirinya untuk
kemaksiatan di zaman ini sungguh sangat menggoreskan hati Rasulullah SAW, betapa
pilunya hati beliau ketika melihat kondisi para wanita zaman ini, mereka
sendirilah yang justru yang menghancurkan derajat mereka sendiri.
Di hadist yang lain juga beliau berkata :
1. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
(artinya) : “Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan
digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di
dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan
mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
2.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya
kaum lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka
berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti
punuk onta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka ! sesungguhnya mereka adalah
wanita-wanita terlaknat.” (HR. Imam Ahmad (2/233) )
3. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum
supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina
dan tiap-tiap mata ada zina.” (HR. An-Nasaii ibnu Khuzaimah & ibnu Hibban)
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Rasulullah melaknat perempuan yangmengikir gigi atau meminta supaya dikikir
giginya.” (HR. At-Thabrani)
Keempat hadist ini merupakan kondisi kebanyakan
wanita-wanita sekarang, yang cenderung tidak memperhatikan dan tidak
menghiraukan lagi apa saja yang telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW. Nampaknya
wanita-wanita yang demikian adalah wanita-wanita yang sangat membenci aturan
Rasulullah dan menganggap aturan yang telah ditetapkan adalah aturan kuno dan
tidak cocok lagi dengan zaman sekarang. Jika begitu pemikiran kalian wahai kaum
wanita maka bersiap-siaplah kalian kepada penyiksaan dan Azab Ilahi di hari
akhirat ataupun di dunia ini.
Rasulullah SAW bersabda :
“Aku melihat ke
dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang
fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan
penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain
keduanya).
Wahai wanita jangan terlena dengan zaman dan
duniamu, kembalilah menjaga kehormatan dan kesucianmu, tutuplah auratmu,
patuhilah dan berbaktilah kepada orang tuamu dalam kebajikan, patuhilah dan
hormatilah suamimu, jagalah pergaulanmu, perbanyak lisanmu membaca Al-Qur’an
dan berdzikir kepada Allah. Sesungguhnya hal-hal demikianlah yang sangat
disukai dan disenangi Rasulullah SAW. Dan jangan sampai engkau menjadi wanita
bakhil, suka menyebar fitnah, menampakkan aurat, menampakkan kemegahan dan kememewahan,
membangkang perintah orang tua, menentang nasihat suami, berzina, bergaul bebas
dengan laki-laki, gemar meninggalkan shalat dan sama sekali tidak peduli kepada
agamamu, sungguh yang demikian itu akan membawamu kepada para penghuni neraka
jahanam.
“ Apabila engkau
merindukan surga maka patuhilah apa yang telah di atur oleh Rasulullah SAW,
namun sebaliknya jika kalian merindukan neraka maka tentanglah apa yang telah
di atur oleh Rasulullah. Pilihan ada pada dirimu sendiri dan tidak ada hubungan
dengan orang lain, masing-masing kita akan mempertanggung jawabkan apa yang
kita lakukan selama didunia ini. Mulailah membuat perubahan-perubahan kecil
untuk kembali menjaga kehormatan dan kemuliaan dirimu. Jika engkau telah
berbuat sebuah kesalahan maka kini kembalilah ke jalan Allah. Sesungguhnya Allah
maha menerima taubat hambanya yang benar-benar menyesal atas kesalahannya dan
tidak akan mengulangi kesalahan kedua kalinya”
(1) sumber:
Kisahhikmah.com
(2) sumber Alhadist dari : hendisantika.wordpress.com
0 Response to ""WANITA" SURGA ATAU NERAKA?"
Posting Komentar